RAPIMNAS, IMNU Hasilkan AD/ART dan Rencana Pengembangan Komunitas


IMNU SERASI – RAPIMNAS, IMNU Hasilkan AD/ART dan Rencana Pengembangan Komunitas – Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran di acara RAPIMNAS IMNU ini. Pertama kali di selenggarakan, RAPIMNAS berjalan lancar tanpa suatu hambatan berarti. Salah satu tujuan penting di dalam RAPIMNAS kali ini adalah menjadikan IMNU sebagai organisasi yang profesional. Sebab agenda utama dalam pertemuan kali ini adalah membahas mengenai AD/ART Organisasi dan sebagainya.

Acara yang diselenggarakan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah ini juga mendapatkan respon yang positif dari PCNU Kota Pekalongan. Dalam pembukaannya, Ketua PCNU Kota Pekalongan H. Muhtarom mengisyaratkan bahwa generasi NU dimasa ini dan masa yang akan datang harus melek teknologi. Mengibarkan bendera dakwah Ahlussunnah Wal Jama’ah An Nahdliyah di berbagai macam sosial media.

Beliau juga berpesan agar warga Nahdliyin mampu memanfaatkan teknologi Internet untuk menunjang penghasilan mereka. Menurut penulis hal ini disebabkan dengan berpindahnya alur ekonomi di Indonesia dari konvensional ke digital. Dalam pembukaan RAPIMNAS IMNU ini juga diluncurkan Media NU baru bernama Kasyaf.com yang bisa anda temui di PlayStore. Kasyaf.com ini adalah media NU berbasis Android dan Web hasil kerja sama antara PCNU Kota Pekalongan dengan IMNU Tegal yang akan kita bahas lebih detail di artikel selanjutnya.

Beberapa poin penting hasil RAPIMNAS IMNU Ke-1 yang berhasil penulis rangkum adalah sebagai berikut :

Keputusan RAPIMNAS IMNU Ke-1
1. Penetapan AD/ART dan GBHO IMNU.
Tentunya sebagai organisasi yang profesional, IMNU harus memiliki beberapa aturan dan landasan kerja yang dimuat dalam AD/ART dan GBHO IMNU. Dengan adanya draft ini, semakin memudahkan IMNU untuk menjadi organisasi yang berbadan hukum layaknya organisasi profesional lainnya.

2. Pemantapan Visi Misi IMNU

Visi :

Menjadi Komunitas Internet Marketers Terbaik Di Indonesia

Misi :

Melakukan edukasi dunia digital kepada warga nahdliyin untuk keperluan dakwah
Memanfaatkan dunia digital untuk mewujudkan kemandirian ekonomi
Memperkaya dunia digital dengan konten konten aswaja.
Mencetak sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dalam dunia digital.
Turut memberikan kontribusi dalam menjaga stabilitas dunia digital dari konten-konten negatif.

3. Pelebaran sayap IMNU di berbagai daerah.
RAPIMNAS IMNU yang dihadiri sekitar 35 orang dari berbagai penjuru daerah di tanah air juga menghasilkan keputusan untuk menetapkan Pengurus IMNU Wilayah dan Pengurus IMNU Cabang. Tak hanya berasal dari daerah Jawa Tengah dan sekitarnya, bahkan para peserta banyak yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta. Tak ketinggalan daerah Banten, Sumatera, dan Sulawesi juga turut hadir menyemarakkan RAPIMNAS IMNU yang pertama ini. Berikut ini daftar daerah yang sudah terdapat pengurus cabang IMNU di dalamnya.

1. Banten

Pandeglang : Abdul Wahid
Tangerang : Anes Eko Setiawan
2. Jawa Barat

Garut : Nasrul
Cirebon : Zainul Haq
Tasikmalaya : M. Asep Khusairi
Pangandaran : Imdadun Hakim
Sukabumi : Hotmen
Subang : Zainal Mukarrom
Bandung : Yopi Purnama
Sumedang : Aditya
Kuningan : Arya Damar
3. Jawa Tengah

Brebes : Hamid Maulana
Tegal : Ali Fikri Mubasyir
Pekalongan : Falahi Sidqi
Semarang : Khusnul Marom
Purbalingga : Miswanto
Banyumas : Priyo (AK Syifa Syafi’i)
Magelang : Toyyib Rizki
Demak : Eko Siswanto
Pati : Suparyono
Kendal : Jamal
4. Yogyakarta : Muhammad Wahib

5. Jawa Timur

Gresik : Ja’far Shodiq
Surabaya : M. Jefri
Jombang : Abdul Syakur
Lamongan : Zubaidillah Syafi’i
Ponorogo : Ahmad Nurul Mubarok
Tuban : Ardi
Kediri : Angger Aditya
Sidoarjo : Anas Salkho Baha’i
6. DKI Jakarta : Imran Prasetya

7. Sulawesi : Baldan Nur Burhanudin

8. Sumatera : Nurdianto

Kabar baiknya, jika teman-teman ingin memberikan rekomendiasi pelatihan Internet Marketing jelas akan semakin mudah jika melalui pengurus cabang IMNU. Kalaupun di daerah teman-teman belum ada pengurus cabang IMNU, teman-teman bisa mengajukan ke pengurus IMNU Pusat.

4. IMNU akan segera Merilis E-KTA untuk seluruh anggota.
Kartu Tanda Anggota jelas menjadi salah penunjang yang penting bagi profesionalitas suatu organasiasi. Dengan memanfaatkan media Web dan Android, IMNU berencana akan segera merilis E-KTA untuk seluruh anggota baik di lingkungan pusat hingga cabang.

5. Pemantapan kurikulum Seminar / Workshop tentang Internet Marketing
Saat ini beberapa pengurus IMNU Pusat sedang merumuskan kurikulum untuk Seminar / Workshop tentang Internet Marketing. Kurikulim ini sangatlah berguna untuk menjadi dasar pelatihan. Sebab peserta pelatihan berasal dari kalangan serta pengetahuna internet marketing yang berbeda-beda.

Nah, itulah ulasan rangkuman penulis tentang Laporan Rapimnas IMNU Ke-1. Mari tegakkan bendera dakwah Ahlussunnah Wal Jama’ah An Nahdliyan di sosial media. Dan petik manfaat dunia digital secara bersama-sama. Terima Kasih

Sejarah dan Sekilas Tentang Internet Marketers NU (IMNU)


IMNU SERASI – Sejarah dan Sekilas Tentang Internet Marketers NU (IMNU) – Tanggal 5 Agustus 2017 menjadi hari yang bersejarah bagi IMNU, sebab tangal tersebut merupakan hari lahirnya komunitas baru di lingkungan para Ahlussunnah Wal Jama’ah An Nahdliyah bernama Internet Marketers NU atau yang lebih dikenal dengan nama IMNU. Sesuai dengan namanya, Komunitas IMNU merupakan perkumpulan dari para pelaku dan pemain Internet Marketing yang menekuni bidang Blogger, Youtuber, Affiliate Marketer, Develop Android, dan beberapa bidang lainnya di Indonesia yang tentunya berfaham Aswaja An Nahdliyah.

Seiring dengan semakin berkembangnya zaman, para pelaku Internet Marketing di Indonesia pun semakin lama semakin berkembang. Tak terkecuali dari para warga NU yang sudah melek teknologi dengan memanfaatkan media internet sebagai salah satu sumber penghasilan. Namun sayangnya belum ada wadah khusus untuk menampung atau sebagai tempat berkumpulnya para Internet Marketers NU ini.

Atas dasar inilah inisiator sekaligus Ketua Umum IMNU yaitu Cariban Gaban dan dua teman lainnya yaitu Fahmi Baihaqi dan Baldan Nur Baharuddin sepakat untuk membuat perkumpulan yang menjadi cikal bakal IMNU saat ini. Om Gaban dan kawan-kawan cukup menyadari bahwa para pemain Internet Marketing yang berfaham Aswaja An Nahdliyah di Indonesia sebenarnya cukup banyak.

Terlebih lagi hadirnya IMNU sebagai bentuk keprihatinan terhadap perkembangan sosial dan keagamaan di Indonesia yang semakin hari semakin semrawut akibat semakin lebatnya jiwa merasa paling benar dalam berpendapat sehingga dengan mudah menyalahkan kelompok lain yang tidak sependapat dengannya. Belum lagi perkembangan media sosial juga turut mempengaruhi perspektif masyarakat terhadap konten yang didapat tanpa memilah mana konten yang bernilai positif dan mana konten yang bernilai negatif.

Karena niat yang tulus mengabdi pada NU, Bangsa, dan Negara, tanggal 11 Mei 2017 menjadi tonggak sejarah awal pergerakan Om Gaban dkk dalam mencari kader-kader NU yang berkecimpung di dunia Internet Marketing di Indonesia. Dan dengan Ridho Allah SWT, hanya dalam kurun waktu dua bulan saja tiga tokoh pelopor berdirinya IMNU itu sudah mampu mengumpulkan lebih dari 50 kader NU pada saat itu.

Uniknya, mereka bertiga hanya berkomunikasi melalui dua platform social media yakni Facebook dan Whatsapp mengingat tempat tinggal dari ketiga pelopor IMNU ini cukup berjauhan. Om Gaban berasal dari Bogor, Kang Fahmi berasal dari Sumedang, dan Om Baldan berasal dari Makassar.

Dan karena niat yang tulus inilah, mereka seolah tidak menemukan hambatan dalam mengumpulkan para kader muda NU yang berkecimpung di dunia Internet Marketing Indonesia dari berbagai daerah. Mulai dari Pontianak, Makassar, Jogjakarta hingga Surabaya semuanya berkumpul di Gedung PBNU yang berada di Jakarta Pusat untuk meresmikan lahirnya komunitas baru bernama IMNU.

Berdirinya IMNU juga tak lepas dari bantuan Lembaga Dakwah NU (LDNU) yang sangat mendukung adanya komunitas ini. Menurut salah satu tokoh LDNU yaitu Ustadz Imaduddin, hadirnya IMNU sangat membantu tugas LDNU dalam melawan radikalisme di Indonesia sekaligus menyebar konten-konten positif baik di Social Media maupun di Google yang saat ini banyak dikuasai oleh kaum-kaum berfaham radikal.

“Mereka sebagai santri dan anak-anak muda NU merasa prihatin dengan kondisi saat ini. Dimana banyak konten-konten radikal dan intoleransi di dunia maya. Apalagi sekarang ini NU seperti diserang habis-habisan. Baik para ulama maupun kiai-kiainya. Nah mereka terpanggil untuk melawan itu,” ujar Wakil Sekretaris LD-PBNU itu seperti dilansir dari laman NU.or.id

“Mereka datang dari seluruh Indonesia, ada yang dari Pontianak, Makassar, Palembang, dan berangkat atas inisiatif sendiri atau ongkos pribadi.” lanjutnya.

Selain sebagai salah satu fasilitator terbentuknya IMNU, di tanggal yang sama pihak LDNU juga menggelar workshop Dai Cyber Media dengan mengundang Menteri Komunikasi dan Informatika, Bapak Rudiantara. Dalam workshop tersebut, Menkominfo menyampaikan bahwa NU sangat di butuhkan dalam melawan radikalisme yang tak hanya di dunia nyata melainkan juga di dunia maya.


Sebab saat ini jumlah konten negatif yang ada di dunia maya dua kali lebih banyak dari konten positif. Atas hal inilah Kementrian Komunikasi dan Informatika cukup kewalahan dalam menahan derasnya arus konten negatif ini tanpa dibantu oleh masyarakat khususnya warga Nahdlatul Ulama’ yang sudah terbiasa berkecimpung di media internet.

IMNU
Dan Menkominfo sendiri sangat mendukung terbentuknya komunitas IMNU ini sebagai salah satu bentuk perlawanan paham radikalisme yang sudah menyebar luas di dunia maya. Bahkan Menkominfo siap melakukan kerja sama secara personal kepada LDNU ataupun IMNU untuk mengatasi hal tersebut.

Di waktu lain, Ketua terpilih IMNU yakni Cariban Gaban yang akrab disapa Iban ini juga menyebutkan bahwa IMNU lahir dengan tujuan untuk memberikan kontribusi kepada warga Nahdliyin khususnya di bagian Internet Marketing guna menunjang perekonomian warga Nahdliyin itu sendiri.

”IMNU sebagai wadah para pemain Imers yg berlatar belakang NU mengemban misi untuk memberikan kontribusi kepada kaum Nahdliyin utamanya dan Indonesia pada umumnya sesuai keahlian kita masing-masing di bidang IM. Jadi misi kita adalah memberikan sesuatu ke NU untuk mengangkat harkat dan martabat kaum Nahdliyin yang terkesan tidak terdidik, ndeso, dan miskin. Itu misi suci komunitas ini, bukan untuk tujuan politik atau kekuasaan sesaat meski kita tidak bisa mengelak dari masalah-masalah politik.” Ujar Iban kepada tim redaksi IMNU.or.id

Jadi, semoga dengan hadirnya IMNU di jagat dunia maya Indonesia mampu memberikan kontribusi yang signifikan kepada Indonesia secara umum dan warga NU secara khusus terkait berbagai permasalah sosial dan perkembangan teknologi internet hingga saat ini. Mohon doa dan dukungannya kepada IMNU, Terimakasih.

Ditulis Oleh: Muhammad Jefri Juniyanto

Blogging

Tips